'Lady with a Hassy' Mencoba 110 Film: Wawancara dengan Sissi Lu

Di jalanan New York City, kemungkinan besar kalian dapat menemukan fotografer film Sissi Lu membawa Hasselblad 500cm miliknya, memotret portrait orang asing yang sudah lanjut usia. Dikenal sebagai 'Lady with a Hassy', Sissi memfokuskan gaya fotografinya untuk mengabadikan momen-momen indah melalui portrait orang-orang yang bermakna dan nyata

Setahun yang lalu, Sissi dan kedua temannya memulai debutnya di Youtube Channel mereka UNDER DVLP beragam konten fotografi analog, dari jalan-jalan di kota hingga saran dan teknik untuk kamera dan film. Dalam video terbaru, Sissi mencoba format 110 untuk pertama kalinya dengan bantuan dari sesama fotografer film, Birgit dan Julien. Dilengkapi dengan kamera Pentax Auto 110 miliknya,Lomography Color Negative dan Redscale film 110, Sissi dan keduanya berjalan-jalan sambil berfoto dengan tema "kebahagiaan kecil". Hari ini, ia ada di sini untuk memberi tahu kita lebih banyak tentang siapa dirinya dan bagaimana pengalamannya dengan 110 film kami. Selain itu, jangan lupa untuk melihat video mereka di bagian bawah!

Foto Sissi Lu

Hai Sissi, senang sekali anda hadir di komunitas Lomography. Bisakah anda ceritakan tentang diri anda?

Hai, hai! Nama saya Sissi Lu, dan saya adalah seorang fotografer film yang tinggal di New York City. Beberapa orang mengenal saya sebagai 'Lady with a Hassy', karena saya selalu berjalan-jalan di kota dengan Hasselblad 500cm di pundak saya. Haha. Julukan itu dimulai sebagai lelucon tetapi entah bagaimana tetap melekat.

Apa hubungan anda dengan fotografi film? Apa maknanya bagi anda?

Hubungan saya dengan film selalu begitu acak namun terasa memiliki makna yang sama. Setiap kamera menemukan jalan mereka sendiri ke dalam koleksi saya, jadi bisa dibilang, saya tidak pernah memilih fotografi film, tetapi filmlah yang memilih saya (omg kedengarannya sangat klise)!

Bagaimana pertama kalinya anda memotret dengan kamera 110?

Omgsh, sangat menyenangkan! Saya senang bahwa saya memiliki orang-orang yang tepat untuk membimbing saya melalui beberapa roll film pertama saya saat mencoba format film baru ini. Pengalaman kamera tidak terlalu jauh berbeda dengan pengambilan foto film lainnya, sistem SLR Pentax Auto 110 relatif tidak asing lagi. Tetapi melihat hasil scan untuk pertama kalinya sungguh mengejutkan; saya sangat terkejut dengan detail dan kualitas yang diberikan oleh film 110. Kita bisa langsung melihat perbedaannya dibandingkan dengan hasil scan film 35mm dan 120. Grain lebih besar, yang terasa lebih bernostalgia.

"Anda memang kehilangan sebagian detail, tetapi saya merasa bahwa apabila anda memotret dengan negatif yang lebih kecil, anda lebih suka menangkap "kesan keseluruhan" daripada foto yang "bagus secara teknis". Ini adalah pendekatan yang sama sekali berbeda sewaktu memotret."
Foto oleh Sissi Lu

Apakah ada tantangan khusus yang anda hadapi dalam proses shooting film 110? Bagaimana anda mengatasinya?

Menurut saya, tidak ada tantangan atau kesulitan apa pun saat memotret film 110. Menurut saya, sebagai seorang fotografer film, anda harus mempercayai proses yang tidak diketahui. Setiap kesalahan pada akhirnya adalah bagian dari proses haha (setidaknya saya mencoba untuk mengatakan itu pada diri saya sendiri, haha).

Apakah persepsi anda tentang fotografi berubah setelah mencoba 110?

Tidak ada yang drastis. Selama perjalanan 110 foto kami, kami memiliki tema "kebahagiaan kecil" di mana kami mencari momen-momen kecil dalam hidup yang membuat kami bahagia. Saya rasa, karena tema tersebut, saya lebih fokus pada foto benda mati, yang bukan merupakan subjek utama saya untuk memotret.

Foto oleh Sissi Lu

Subjek apa yang anda sukai dalam fotografi anda?

Dengan menelusuri secara cepat halaman Instagram, kalian akan menyadari bahwa saya memiliki tema yang konsisten, yaitu portrait orang yang lebih tua. Bagi saya, saya lebih tertarik pada portrait, terutama portrait "orang yang nyata" yang bermakna. Tetapi saya ingin menjadi lebih baik dalam hal foto benda mati dan landscape. Pemotretan dengan Birgit dan Julien hari itu benar-benar menginspirasi saya untuk melakukan lebih dari sekadar portrait!

Portrait orang asing anda sangat indah. Bagaimana cara anda mendekati mereka dan membuat mereka merasa nyaman?

Terima kasih! Saya selalu mendekati mereka dengan senyuman. Bahkan, meskipun dengan menggunakan masker, saya tetap mengangguk kepada mereka sebelum berjalan mendekat. Hal pertama yang akan saya katakan kepada mereka adalah bahwa saya pikir mereka terlihat cantik dan saya ingin mengabadikan momen yang indah ini. Seringkali mereka menjadi malu atau defensif, kemudian saya akan mencoba menjelaskan mengapa saya pikir mereka akan terlihat hebat dalam foto (contoh: "cahaya disorotkan pada titik yang tepat pada anda; warna yang anda kenakan melengkapi warna kulit anda; anda dan latar belakangnya berpadu sempurna; saya melihat anda dari seberang jalan dan ini adalah pemandangan yang luar biasa dan saya ingin sekali mengabadikannya jika anda tidak keberatan..."). Menurut saya, jika anda dengan ramah mendekati mereka, anda akan diperlakukan dengan ramah pula.

"Namun, bukan berarti saya tidak pernah ditolak. Saya memang sering ditolak, haha, namanya juga New York City. Namun, ingatlah bahwa penolakan bukanlah masalah pribadi. Jangan menyalahkan diri anda sendiri, lanjutkan saja ke foto berikutnya."
Foto oleh Sissi Lu

Apakah ada saran yang anda dapatkan dan ingin anda bagikan untuk mereka yang juga memulai dengan film 110?

Dapatkan kamera 110 impian anda sekarang juga, mumpung masih murah!

Apa yang bisa kita harapkan selanjutnya dari Sissi Lu?

Saya ingin meningkatkan proyek portrait lansia saya. Bagaimana? Saya belum tahu pasti, tapi saya punya beberapa ide. Saya ingin sekali membuat proyek ini menjadi sebuah buku foto pada suatu saat nanti. Tidak hanya akan menjadi tiruan dari apa yang Anda lihat secara online. Saya ingin belajar cara mencetak dengan tangan dalam warna, dan memeriksa setiap potret satu per satu, memilih ulang, mewarnai ulang, mencetak, dan scan ulang. Ini akan menjadi proses yang panjang, tapi semoga saja suatu hari nanti akan terwujud :)

Foto oleh Sissi Lu

Terakhir, bayangkan anda tidak akan pernah menggunakan film lagi. Format apa yang akan anda pilih dan apa yang akan anda foto pada roll film terakhir anda?

_Omgsh_Kenapa!? Ini adalah pertanyaan yang sulit. Saya pasti akan memotret dengan menggunakan Fuji Pro400h. Dalam 35 mm atau 120? Saya tidak yakin. Mungkin 35 mm dengan Nikon F3 saya, hanya karena ini adalah kamera film pertama saya, dan 35 mm memberi saya lebih banyak foto. Apa pun itu, jika hari itu tiba, saya tahu bahwa saya akan memotret setiap frame dari roll film tersebut sambil menangis. Mengapa anda menanyakan hal itu kepada saya, saya sedih hanya dengan memikirkannya...


Lebih banyak Sissi Lu, cek Instagram dan YouTube Channel .

ditulis oleh kaylalew pada 2024-03-05 #peralatan #orang #video #110 #110-film #new-york #youtube #lady-with-a-hassy-tries-110-film-an-interview-with-sissi-lu

Produk yang Disebut

Lomography Color Tiger 200 (110)

Lomography Color Tiger  200 (110)

Semua estetika negatif warna khas Lomography yang dikemas ke dalam roll miniatur 110 film untuk waktu yang menyenangkan.

Lebih Banyak Artikel Menarik