Zine Film 110 karya Garon Kiesel yang Sangat Indah dan Penuh Grain
Share TweetGaron Kiesel tidak asing dengan fotografi analog atau Lomography, karena pernah mengikuti sekolah fotografi dan juga pertama kali menggunakan LC-A pada tahun 90-an. Maju cepat ke masa kini, Garon masih memotret film dan telah menggunakan format kecil 110. Pada akhir tahun 2022, ia merilis sebuah zine yang menampilkan 110 karyanya, yang diberi judul "110". Baru-baru ini kami berkesempatan untuk mendengar dari Garon tentang kecintaannya pada film grainy yang indah dan proses pembuatan zine tersebut.
Hai Garon, selamat datang di Majalah Lomography! Dapatkah anda menceritakan sedikit tentang diri anda dan pekerjaan anda?
Fotografi telah menjadi bagian utama dalam hidup saya selama lebih dari 30 tahun. Saya belajar di sekolah fotografi pada awal tahun sembilan puluhan dan kemudian bekerja sebagai asisten foto, pencetak hitam putih, dan fotografer studio. Ketika industri beralih ke digital, studio kami pun ikut bertransisi bersama banyak studio lainnya. Pada saat itu, perubahan ini sangat menarik. Sayangnya, hal ini harus dibayar mahal. Fotografi menjadi lebih banyak tentang layar komputer dan megapiksel dan lebih sedikit tentang kamar gelap dan cetakan fisik. Saya akhirnya meninggalkan fotografi sebagai karier pada tahun 2013 dan bekerja di bidang real estat. Meskipun ada perubahan pekerjaan, semangat saya untuk fotografi tetap ada. Pada tahun 2019, saya kembali membuat foto secara kreatif, dengan hanya menggunakan film.
Apakah "110" adalah buku pertama anda? Bagaimana pengalaman menyusunnya?
Buku fotografi sudah menjadi inspirasi sejak awal. Di Sekolah Menengah Atas, orang tua saya memberikan buku fotografi karya Ansel Adams dan sejak saat itu, saya terpikat. Saya mulai membuat buku foto saat kuliah. Tidak ada yang mewah. Kebanyakan dari mereka adalah cetakan yang ditempel di buku catatan atau halaman Xerox yang dicetak dan dijilid di Kinkos. Saat ini, buku dan zine menjadi jauh lebih mudah untuk dibuat. Perangkat lunak modern dan situs web cetak sesuai permintaan memungkinkan para fotografer memamerkan karya mereka dengan anggaran yang relatif kecil.
Apa yang membuat anda memutuskan untuk menyusun buku yang terdiri atas foto dari kamera 110?
Gagasan untuk buku ini muncul setelah melakukan pemotretan 110 foto selama kurang-lebih enam bulan. Sebelum tahun 2022, saya tidak pernah memotret apa pun di bawah ukuran film 35 mm. Saya sangat menyukai grain dan 110 negatif yang lebih kecil menonjolkan hal itu. Ketika saya melihat bahwa Lomography memproduksi film 110, saya tidak bisa menolak kesempatan itu.
How did you decide what subjects to shoot for the book?
I began by photographing whatever appeared interesting while I was on the road or visiting clients. The cameras are very small, making it easy to bring one along almost everywhere I went. Once I completed just over 20 rolls, I printed the scanned photos as contact sheets using Photoshop. I cut out the photos and arranged them individually on a table. This helped me edit photos and visualize how they could be sequenced as pages. I learned this technique from a Magnum Series Class on photographic book-making taught by Alec Soth.
Apakah anda memiliki foto favorit dari buku ini? Apakah ada cerita di baliknya?
Foto yang menonjol dalam benak saya adalah foto hitam-putih seorang pria yang sedang berjalan di depan gedung bioskop. Foto ini diambil dengan menggunakan Kamera Diana Baby 110 dan lensa 24 mm. Format film yang kecil dan lensa plastik Diana menciptakan kualitas seperti mimpi yang tidak bisa dihasilkan oleh lensa negatif dan kaca yang lebih besar.
Apakah anda memiliki tips atau trik untuk memotret dengan film 110?
Jaga agar subjek tetap sederhana dan dekat. Film 110 tidak menghasilkan banyak detail, juga tidak banyak kedalaman pada foto. Landscape terbuka yang luas atau pemandangan yang memiliki banyak hal yang terjadi paling cocok untuk format film yang lebih besar. Tujuan saya dengan 110 adalah untuk menarik pemirsa ke satu atau dua hal yang menarik. Ini lebih tentang "ide" untuk sebuah adegan atau subjek daripada dokumentasi yang mendetail.
Apa bagian favorit anda dalam proses pembuatan buku ini?
Proses yang paling saya nikmati adalah mengambil serangkaian foto dan mengurutkannya menjadi satu kesatuan karya. Seperti banyak fotografer lainnya, sebagian besar foto saya ada dalam bentuk negatif atau dalam bentuk hard drive. Sungguh menyenangkan melihat foto-foto tersebut dalam format cetak.
Apakah anda akan melanjutkan pemotretan film 110?
Ya, saya belum memilih proyek, tetapi saya ingin sekali melakukan beberapa portrait dengan menggunakan 110 film.
Apakah anda memiliki proyek di masa depan atau yang akan datang yang dapat anda bagikan?
Saat ini saya sedang mengerjakan serangkaian foto fotografi surya dengan menggunakan berbagai kamera lubang jarum.
Ada hal lain yang ingin anda bagikan?
Sangat menyenangkan melihat fotografi film yang kembali bangkit kembali. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh semangat dan antusiasme generasi muda. Film memiliki masa depan yang cerah dan saya sangat senang bisa menjadi bagian dari hal tersebut.
---
Untuk mendapatkan salinan zine terbatas anda sendiri dan mengikuti perkembangan karya Garon, lihat Instagram.
ditulis oleh eloffreno pada 2024-03-06 #peralatan #budaya #orang #110 #zine #film-110 #garon-kiesel-s-gorgeously-grainy-110-film-zine #garon-kiesel
Tidak Ada Komen