Community Gallery: Portrait Kreatif pada Film Instan

Bagi banyak orang, fotografi instan adalah pengenalan ke dunia analog dan menjadi pintu gerbang ke format film lainnya seperti 35 mm, 110 dan 120. Ada juga orang-orang yang menemukan potensi tak terbatas dalam media ini, menggunakannya, dan menemukan gaya mereka sendiri melaluinya. Apa pun itu, ini membuktikan keserbagunaan fotografi instan untuk semua jenis penggemar film.

Dalam galeri komunitas ini, kami menyoroti foto-foto yang diambil oleh anggota komunitas kami dengan menggunakan kamera instan. Kami juga bertanya kepada para fotografer instan Marco Gagnoni (@marcogagnoni), Kaito Toda (@melky) dan Rusnė Vaitiekūnaitė's (@ensur) tentang cara mengambil foto instan, apa yang membuat mereka tertarik pada format ini, dan masih banyak lagi. Mari kita bahas!

Bagi fotografer Marco Gagnoni, memiliki film yang terbatas untuk mengambil foto, memaksanya untuk tidak menyia-nyiakan bidikan dan menyusun subjeknya dengan tepat.

Fotografi instan memiliki gaya vintage yang telah saya cari selama bertahun-tahun, warna-warna yang hanya bisa diberikan oleh film. Hal lain yang menarik saya ke fotografi instan adalah kenyataan bahwa saya dapat memanipulasinya, mengubah warna, dan memberikan efek dan makna lebih lanjut melalui penggunaan berbagai objek, seperti benda tajam atau dengan sumber panas.

Marco menciptakan kolase potret instan dan foto jalanan instan pada film. Dia berbicara kepada kami tentang prosesnya. Baginya, potret wajah instan memiliki pesona tertentu, karena ia memfokuskan pada mata subjek, yang dianggapnya sebagai jendela jiwa.

Untuk potret wajah yang saya ciptakan, saya memilih subjek berdasarkan karakteristik tertentu; hal pertama yang menarik bagi saya adalah mata. Mata adalah jendela jiwa yang membuka ke dunia, mencerminkan esensi paling intim dari manusia. Mata adalah cermin jiwa, cermin yang merefleksikan masa lalu, masa kini, dan masa depan kita. Saksi bisu dari suka dan duka kita, penjaga rahasia terdalam kita.

Apabila membuat kolase untuk potret wajah, yang saya perlukan hanyalah kamera dan banyak film yang tersedia. Setelah menyiapkan dan memosisikan subjek, saya mendekati mereka dan mulai mengambil foto satu per satu sampai saya mendapatkan kolase akhir. Kadang-kadang, saya suka menimpa subjek, dan berkat pencahayaan ganda, saya bisa bereksperimen banyak!

Sementara itu, apresiasi anggota komunitas, Kaito Toda (@melky) terhadap format instan dimulai saat ia menekan rana kamera instan pertamanya.

Sungguh mendebarkan, melihat film dikeluarkan dengan suara yang ceria dan gambar secara bertahap muncul. Saya merasakan kepuasan yang tidak terlukiskan ketika melihat hasil akhir instax.

Saya sadar akan sesuatu yang akan menjadi kenang-kenangan pada hari itu. Bunga di jalan, teman yang sesekali saya temui, menara baja di lingkungan saya, dll. Apa yang Anda perhatikan, pada akhirnya akan menjadi subjek Anda. Sebaliknya, saya sering menemukan tema umum dalam foto yang saya ambil tanpa menentukan tema.

Lomo'Instant Automat adalah salah satu favoritnya untuk digunakan, bermain-main dengan fungsi kreatifnya, seperti multiple exposure.

Lomo'Instant Automat merangsang kreativitas Anda. Saya khususnya menyukai mode multiple exposure. Tidak ada jumlah waktu atau batas waktu, jadi Anda bisa secara cermat memilih motif dan menciptakan karya yang menarik. Baru-baru ini, saya menerima tantangan untuk membuat beberapa eksposur potret diri saya selama seminggu. Kamera instan Lomography memiliki banyak sekali fitur yang akan membuat Anda ingin bereksperimen seperti itu.

Selain itu, rana dan aperture bisa diubah secara elektronik, jadi Anda tidak perlu mencemaskan pemotretan yang mendadak. Di atas segalanya, ini keren! Untuk menciptakan sesuatu dengan cepat; kamera digital dan film, menurut saya, kamera Lomo memadukan yang terbaik dari keduanya.

Dengan kemudahan mengambil foto dengan kamera instan, format ini juga memungkinkan kita menciptakan ritual, sesuatu yang unik untuk ditandai dengan foto instan. Untuk anggota komunitas Rusnė @ensur, kamera instan seperti Lomo'Instant Wide memiliki fungsi yang berbeda, sebagai teman perjalanannya dan kamera yang ia gunakan untuk mengabadikan dirinya sendiri pada hari ulang tahunnya setiap tahun.

Saya ingat pada suatu saat, selama perjalanan saya, saya ingin segera mendapatkan foto fisik dan mulai mengumpulkan kenangan perjalanan saya dengan cara seperti itu. Saya menyukai fotografi jalanan tanpa orang, jadi saya mengambil foto sesuatu yang tidak biasa, aneh, atau sesuatu yang memiliki warna-warna yang menarik di jalanan. Saya juga suka memotret arsitektur yang menarik dan detail arsitektur.

Subjek lainnya adalah... saya. Saya memiliki tradisi tahunan untuk mengambil potret diri pada hari ulang tahun saya dengan Lomo'Instant Wide. Saya menantang diri saya sendiri untuk membuatnya sedikit artistik (dan karena itu saya, sayangnya, menghancurkan beberapa bingkai).

Ia juga memberi tahu kami, bahwa meskipun perlu waktu untuk membiasakan diri dengan kamera, namun ia mulai menghargai berbagai fiturnya, khususnya fungsi multiple exposure.

Kamera ini benar-benar mengajarkan kesabaran, saat mencoba mendapatkan pencahayaan yang tepat. Namun, di sinilah letak keindahan dari ketidakpastian menggunakan Lomo'Instant Wide, terutama pada mode multiple exposure. Fitur ini pasti menggelitik kreativitas.

Saya suka membawa Lomo'Instant Wide saat mendaki gunung, kamera ini menghasilkan foto landscape yang sangat indah (pemasangan lensa ultra-wide adalah hal yang praktis).

Entah itu portraitt diri yang menyenangkan atau sesuatu untuk mengenang seseorang, kamera instan memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan dalam hal kreativitas dan menangkap momen dengan gaya analog. Kami ingin berterima kasih kepada para anggota komunitas kami yang telah berbagi bagian dari dunia mereka dengan kami melalui potret dengan format ini!

Apa foto favorit Anda yang diambil dengan kamera instan? Bagikan dengan kami di bawah ini!

ditulis oleh sylvann pada 2024-05-30 #orang #tempat #community-gallery-creative-portraits-on-instant-film