Bunga di Negeri Ajaib: Multiple Exposure oleh Yuki (@_go_shi_)
Share TweetFotografer film Yuki (@_go_shi_) memanfaatkan multiple exposure untuk menciptakan portrait surgawi yang menggambarkan sifat kehidupan yang jelas namun cepat berlalu. Baru-baru ini, kami berkesempatan berbincang-bincang dengan Yuki mengenai karyanya, dan ia berbagi tentang inspirasinya dan bagaimana ia mengembangkan gaya analognya sendiri.
Yuki memulai fotografi dengan DSLR, dan akhirnya beralih ke film ketika format ini menggugah rasa ingin tahunya. Dia terus mengembangkan gaya fotografi analognya, mencoba berbagai kamera dan stok film yang berbeda, termasuk LomoChrome Purple dan Lomography Color Negative film stocks.
Saya telah menggunakan film Lomography selama bertahun-tahun. Film Lomography sangat penting untuk ekspresi seorang pelukis.
Sebagian besar mengambil foto potret di jalanan Jepang, karya Yuki memiliki unsur kehalusan, khususnya apabila ia memasangkan foto-foto potret ini dengan berbagai eksposur bunga-bunga yang lembut dalam gayanya yang khas.
Menurut Yuki, ia suka mengambil foto bunga, mungkin karena terpesona, bukan hanya oleh penampilan fisiknya, tetapi juga oleh metafora di balik inspirasi ini. Ketika ditanya mengenai inspirasi di balik berbagai eksposur bunganya, Yuki mengatakan:
Saya memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi seorang pelukis. Namun, saya tidak bisa melukis. Kerumitan inilah yang mengilhami saya untuk melakukan multiple exposure. Saya merasakan keinginan yang kuat untuk Art Nouveau pada khususnya.
Sejak titik waktu tertentu, saya selalu merasa dekat dengan kematian. Ini bukan emosi negatif, tetapi dengan merasakan kematian dekat dengan saya, saya menyadari betapa penting dan jelasnya momen yang kita jalani. Saya ingin mengekspresikan dunia yang hidup itu.
Berbicara mengenai prosesnya dan cara pencahayaan multipel membantunya mencapai visi artistik, Yuki mengatakan bahwa proses ini berfungsi sebagai alternatif untuk menggambar, dan mengungkapkan keinginannya untuk lebih terhubung dengan komunitas film.
Prosesnya sangat mendasar, dengan melapiskan bagian hitam atau bayangan. Saya menggunakan metode yang disebut pertukaran film sendiri. Saya menyusun bunga kering di atas meja dan mengambil 36 gambar. Kemudian saya memundurkan film dan mengambil potret pada waktu yang lain.
Bagi orang seperti saya yang tidak bisa menggambar, pencahayaan multipel adalah satu-satunya cara untuk mengekspresikan sesuatu dengan cara yang indah. Saya ingin berinteraksi dengan lebih banyak orang yang ingin mengekspresikan sesuatu dengan cara ini dengan kamera film.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Yuki yang telah berbagi gambar dan pemikirannya dengan kami! Untuk melihat lebih banyak karyanya, kunjungi LomoHome dan Instagram.
ditulis oleh sylvann pada 2024-12-20 #orang #flowers-in-wonderland-multiple-exposures-by-yuki-_go_shi_
Tidak Ada Komen