Kami dan mitra kami menggunakan teknologi, seperti cookie, untuk mengenali anda dan menampilkan lebih banyak hal yang anda sukai. Silakan baca Kebijakan Privasi untuk mempelajari lebih lanjut. Dengan menggunakan situs web ini, anda menyetujui penggunaan teknologi tersebut.
Saya setuju.
Edam Please
cheese was the only word he could say and he was more than happy to use it in all his conversations
Tidak Ada Komen