Community Gallery: Jejak Bintang pada Film

Dalam sebuah interview waktu lalu dengan Jason de Freitas, sang astrofotografer dikutip mengatakan: “Kira-kira 240 kali lebih mudah melakukan astrofotografi dengan DSLR dibandingkan dengan film, tetapi jika kalian memiliki hasrat untuk fotografi analog, maka kamu pasti ingin melakukannya.”

Saat menelusuri foto-foto yang diupload pada situs web Lomography, kami terkadang menemukan foto-foto jejak bintang yang cemerlang dari para anggota komunitas. Galeri ini didedikasikan untuk foto-foto kosmik yang menginspirasi dari komunitas ini, dan harapannya, akan lebih banyak lagi yang memotret langit malam dengan gaya analog!

Kita, manusia, telah lama terpesona oleh lautan angkasa di atas kita. Sebagai makhluk yang penuh rasa ingin tahu, kekaguman kita pada benda-benda langit ini telah menghasilkan banyak karya seni yang luar biasa, teks tertulis dan musik, dan bahkan sub-budaya yang didedikasikan untuk mengintepretasikan rahasia alam semesta melalui bintang-bintang, planet-planet, dan transit.

Kita dapat mengatakan bahwa ini adalah cara kita sendiri untuk merenungkan dan terhubung dengan hal yang tidak diketahui, yaitu alam semesta dan keberadaan kita sendiri.

Dalam novelnya yang berjudul Stardust, penulis Neil Gaiman menulis: Seorang filsuf pernah bertanya, "Apakah kita menjadi manusia karena kita menatap bintang-bintang, atau kita menatap bintang-bintang karena kita adalah manusia?" Tidak ada gunanya, sungguh... "Apakah bintang-bintang menatap balik?" Nah, itu adalah sebuah pertanyaan.

Di berbagai budaya dan di seluruh era dunia, pemandangan di atas telah memungkinkan kita untuk mengarungi lautan dan mencapai benua baru, memandu musim panen, dan banyak lagi. Kami sangat terlibat dalam ritme dan pergerakannya.

Kami juga telah menggunakan objek-objek planet ini untuk menginspirasi karya kami - atau menjadikannya sebagai karya kami. Contohnya, pria yang menjadi inspirasi kami di balik karya Lomography Nour Triplet V. 2.0/64 Bokeh Control Art Lens; seorang astronom, matematikawan dan fisikawan Ibn al-Haytham, yang membantu menguak misteri cahaya, dan menemukan pengetahuan yang sangat penting bagi pemahaman kita tentang kamera dan fotografi.

Karena mereka tidak datang selusin sepeser pun, foto jejak bintang adalah salah satu foto paling berharga yang kami temui di komunitas (di samping, mungkin, foto kucing, yang sering kami lihat!). Sering kali, membaca tentang pengalaman para Lomographer sewaktu melakukan pemotretan, juga menginspirasi kami!

Ada anggota komunitas @natalie_93 melacak pergerakan Jupiter di Roses-Cadaqués, Spanyol. Planet besar ini tampak sebagai jejak kemerahan yang besar di langit malam yang biru. Ada juga anggota komunitas @smolda yang mengambil risiko dan bereksperimen dengan fotografi format besar dan LomoChrome Purple, menceritakan kembali prosesnya dalam foto yang diuploadnya:

Saya mengisi tempat film dengan potongan kedua film. Saya mengalami sedikit kegagalan saat mengembangkan ketika dua bagian film saling menempel. Jadi saya kehilangan dua bagian dari frame yang berbeda. Namun tidak masalah. Secara keseluruhan, ini adalah sebuah kesuksesan dan saya menyukai hasilnya.

Dengan mempertimbangkan teknis dalam memilih subjek, kamera dan film yang sesuai untuk menangkap langit di malam hari, lokasi dan cuaca, serta jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan foto dengan long exposure yang baik, astrofotografi tidak diragukan lagi merupakan salah satu bentuk fotografi yang paling sulit untuk dilakukan dalam film.

Namun, hal ini juga membuatnya menjadi salah satu proyek yang paling memuaskan yang bisa dikerjakan oleh fotografer film. Di tahun yang baru ini, kami harap kami telah menginspirasi kalian untuk mengambil lebih banyak foto dari sesuatu yang kita semua, para Lomographer, miliki bersama - pemandangan kami di atas!

Pernahkah kalian mencoba astrofotografi atau ingin mencobanya? Ceritakan kepada kami tentang pengalaman kamu di bawah ini!

ditulis oleh sylvann pada 2024-02-27 #orang #tempat #astrophotography #community-gallery #star-trail-on-film